Image PRINSIP PEMERIKSAANANTIGEN + ANTIBODI → AGLUTINASI / HOMOGEN / SENSITASI B. TEKNIK REVERSE & FORWARD GROUPING Cell grouping / typing = > memeriksa antigen sel darah merah dengan cara menambahkan anti - A, anti - Bdan anti - D Serum grouping / typing = > memeriksa antibodi dalam serum / plasma dengan cara mereaksikannya dengan sel golongan A, B, dan O. Auto Kontrol = > memeriksa antibodi dalam serum dengan cara mereaksikannya dengan sel darah merahnya sendiriC. METODE PEMERIKSAAN - Metode pemeriksaan slide test. D. PROSEDUR Pemeriksaan golongan darah abo dan rhesus metode slide test 1. Tujuan Untuk menetapkan ada / tidaknya antigen pada sel darah merah cell grouping .2. Alat dan Bahan Sampel Darah Larutan NaCl 0,85% Batang pengaduk / toothpick Antisera-A, Antisera-B, Antisera D, Bovine Albumin 6% Test Sel suspensi 10% untuk golongan darah ABO dan Test Sel suspensi 40% untuk golongan darah rhesus Slide test3. Cara kerja Biarkan reagensia pada suhu kamar sebelum digunakan dan simpan kembali pada suhu 20-8°C setelah digunakan. Siapkan contoh darah dengan antikoagulan yang akan perawatan contoh darah yang akan diperiksa mulai dari pemisahan plasma dari sel darah merah sel darah merah, pencucian hingga pembuatan suspensi sel 10% dan 40%Siapkan lembar kerja pemeriksaan golongan darah ABO dan RhesusSiapkan slide test yang bersih dan kering, beri indentitas pada bagian atas tiap tiap kotak berturut - turut Anti - A, anti - B, anti - DIsi masing - masing Kotak dengan Kotak 1 2 tetes anti-A + 1 tetes sel 10% Kotak 2 2 tetes anti-B + 1 tetes sel 10% Kotak 3 2 tetes anti-D + 1 tetes sel 40%. Kotak 4 2 tetes Bovine albumin 6% + 1 tetes sel 40%Aduk rata dan melebar dengan batang pengaduk Digoyang membentuk angka 8, baca reaksi4. Pembacaan hasil Aglutinasi ada antigen pada sel darah merahNegatif aglutinasi / Homogen tidak ada antigen pada sel darah merahGambar Aglutinasi Interpretasi Hasil Sumber Nurhayati B, Noviar G, Kartabrata E dkk. 201. Penuntun Praktikum Imunohematologi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Bandung. Bandung Analis Kesehatan.
Teteskanmasing-masing satu tetes darah pada tempat yang telah disediakan di kartu golongan darah 4. Tambahkan disamping tetesan darah tersebut masing-masing 1 tetes reagen anti A, anti B, anti AB dan anti D(rhesus) sesuai dengan tempat yang telah ditentukan. Campur masing-masing tetesan darah dan reagen tersebut dengan batang pengaduk. 5.A. Pendahuluan Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah ditentukan oleh jumlah zat kemudian disebut antigen yang terkandung di dalam sel darah merah. Ada dua jenis penggolongan darah yang paling penting, yaitu penggolongan ABO dan Rhesus faktor Rh. Selain sistem ABO dan Rh, masih ada lagi macam penggolongan darah lain yang ditentukan berdasarkan antigen yang terkandung dalam sel darah merah. Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. Hasilnya adalah dua macam reaksi menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B dan satu macam tanpa reaksi tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O. Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O. Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi. Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda. Rhesus Faktor Rh atau Rhesus juga biasa disebut Rhesus Faktor pertama sekali ditemukan pada tahun 1940 oleh Landsteiner dan Weiner. Dinamakan rhesus karena dalam riset digunakan darah kera rhesus Macaca mulatta, salah satu spesies kera yang paling banyak dijumpai di India dan Cina. Pada sistem ABO, yang menentukan golongan darah adalah antigen A dan B, sedangkan pada Rh faktor, golongan darah ditentukan adalah antigen Rh dikenal juga sebagai antigen D. Jika hasil tes darah di laboratorium seseorang dinyatakan tidak memiliki antigen Rh, maka ia memiliki darah dengan Rh negatif Rh, sebaliknya bila ditemukan antigen Rh pada pemeriksaan, maka ia memiliki darah dengan Rh positif Rh+ Penting Untuk Transfusi Fairus Chalid, 2008. B. Pemeriksaan Golongan Darah Pemeriksaan Cell Typing Tujuan Untuk mengetahui golongan darah pendonor yang didasarkan pada antigen yang terdapat di sel darah merah. Prinsip Reaksi antigen-antibodi berupa penggumpalan aglutinasi Metode Slide Test dengan Menggunakan Darah Kapiler Tujuan Sebagai pemeriksaan awal untuk mengetahui golongan darah pendonor Alat dan Bahan – Object Glass Lancet Pengaduk Darah Kapiler Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau Serum anti-B biasanya berwarna kuning Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna Serum anti-D Rhesus biasanya tidak berwarna / bening Cara Kerja Menyiapkan reagen disuhu kamarMeneteskan 1 tetes ±50 µ anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D pada objek glass Memijit-mijit ujung jari manis/tengah donor dan kemudian melakukan desinfeksi dengan alkohol 70% Menusuk jari manis/tengah dengan posisi vertical, mengggunakan blood lancet Mengusap darah yang pertama kali keluar dari jari donor dengan kapas kering Meneteskan 1 tetes darah yang keluar pada objek glass yang sudah diberi antisera Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan antisera dan menggoyang-goyangkan Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Metode Slide Test dengan Menggunakan Suspensi Sel 10% Tujuan Untuk konfirmasi ulang pemeriksaan golongan darah pendonor sebelum ditransfusikan kepada pasien Alat dan Bahan – Object Glass Pengaduk Suspensi sel eritrosit 10% donor Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau Serum anti-B biasanya berwarna kuning Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna Serum anti-D Rhesus biasanya tidak berwarna / bening Cara Kerja Meneteskan 1 tetes ±50 µl anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D pada objek glass Memipet 50 µl suspensi sel 10% donor pada objek glass yang sudah diberi antisera Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan antisera dan menggoyang-goyangkan Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Pembacaan hasil – Aglutinasi ada antigen pada sel darah merah donor – Tidak aglutinasi tidak ada antigen pada sel darah merah donor Contoh pembacaan hasil golongan darah metode slide test Metode Tube Test Tujuan Untuk mengkonfirmasi golongan darah pasien sebelum dilakukan transfuse darah Alat dan Bahan – Tabung reaksi dan rak Mikropipet Centrifuge Suspensi sel eritrosit 5% donor Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau Serum anti-B biasanya berwarna kuning Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna Serum anti-D Rhesus biasanya tidak berwarna / bening Cara Kerja Memipet 50 µl anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D pada masing-masing tabung Memipet 50 µl suspensi sel eritrosit 5% donor ke tabung yang telah berisi antisera dan menghomogenkan Mencentrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 60 detik Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Interpretasi Hasil Pembacaan Golongan Darah Cell Typing Golongan Darah A Aglutinasi pada anti-A karena golongan darah A mempunyai antigen A dan antibodi B Golongan Darah B Aglutinasi pada anti-B karena golongan darah B mempunyai antigen B dan antibodi A Golongan Darah AB Aglutinasi pada anti-A dan anti-B karena golongan darah AB mempunyai antigen A dan B tetapi tidak mempunyai antibodi Golongan Darah O Tidak terjadi aglutinasi karena golongan darah O tidak mempunyai antigen A dan B tetapi mempunyai antibodi A dan B Pemeriksaan Serum Typing Tujuan Untuk mengetahui golongan darah seseorang berdasakan antibodi yang terdapat di dalam serum Prinsip Reaksi antigen-antibodi berupa penggumpalan aglutinasi Metode Slide Test Tujuan Untuk mengkonfirmasi ulang golongan darah pendonor sebelum ditransfusikan kepada pasien yang didasarkan pada antibodi pendonor Alat dan Bahan – Object Glass Pengaduk Serum donor Suspensi sel A 10% Suspensi sel B 10% Suspensi sel O 10% Cara Kerja Memipet 50 µl suspensi sel A 10%, suspensi sel B 10%, dan suspensi sel O 10% pada objek glass Memipet 50 µl serum donor ke objek glass yang telah diberi suspensi sel Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan antisera dan menggoyang-goyangkan Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Metode Tube Test Tujuan Untuk mengkonfirmasi ulang golongan darah pendonor sebelum ditransfusikan kepada pasien yang didasarkan pada antibodi pendonor Alat dan Bahan – Tabung reaksi dan rak Mikropipet Centrifuge Serum donor Suspensi sel A 5% Suspensi sel B 5% Suspensi sel O 5% Cara Kerja Memipet 50 µl suspensi sel A 5%, suspensi sel B 5%,dan suspensi sel O 5% pada masing-masing tabung Memipet 50 µl serum donor ke tabung yang telah berisi suspensi sel dan menghomogenkan Mencentrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 60 detik Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Interpretasi Hasil Pembacaan Golongan Darah Cell Typing Golongan Darah A Aglutinasi pada sel B karena mempunyai antibody B Golongan darah B Aglutinasi pada sel A karena mempunyai antibody A Golongan darah AB Tidak terjadi karena tidak mempunyai antibody Golongan darah O Aglutinasi pada sel A dan sel B karena mempunyai antibody A dan B Latarbelakang: Penggolongan darah merupakan pemeriksaan laboratorium yang berdasar terjadinya reaksi antigen-antibodi invitro, yang dideteksi dengan adanya hemaglutinasi pada akhir reaksi. Golongan darah ABO dan Rhesus merupakan penggolongan darah yang rutin dikerjakan dalam pelayanan kesehatan, khususnya transfusi darah. Cara kerja konvensional adalah metode tube dan/atau metode slide. Protein rhesus adalah sesuatu yang didapat dari faktor keturunan. Berikut beberapa faktor kemungkinan tentang golongan Rh Anda Jika ayah Anda memiliki Rh+ dan ibu Anda juga memiliki Rh+, Anda akan mendapat Rh+ Jika ayah Anda memiliki Rh+ dan ibu Anda memiliki Rh-, Anda akan mendapat dua kemungkinan. Bisa jadi Anda, seperti ayah Anda, memiliki Rh+, atau Anda, seperti ibu Anda, memiliki Rh- Jika ayah Anda memiliki Rh- dan ibu Anda juga memiliki Rh-, Anda akan mendapat Rh- Golongan darah apa pun dengan Rh positif bisa menerima transfusi darah dari tipe darah yang sama dengan Rh positif atau negatif. Sementara itu, mereka yang bergolongan darah Rhesus negatif hanya bisa mendapatkan donor darah dari tipe darah yang sama atau golongan darah O-. Golongan darah O– dapat menjadi donor bagi semua golongan darah. Itu sebabnya golongan darah ini disebut dengan donor universal. Tipe darah O- juga merupakan tipe darah universal yang dibutuhkan untuk transfusi darurat dan untuk bayi yang kekurangan kekebalan tubuh. Apa jenis Rhesus yang umum pada masyarakat Indonesia? Dikutip dari Cleveland Clinic, hanya sebagian kecil dari seluruh penduduk di dunia sekitar 15% yang memiliki Rh-. Sementara itu, 85% lainnya memiliki golongan darah dengan Rhesus positif. Situs Red Cross Blood menyebutkan bahwa hanya ada 0,2-1% pemilik golongan darah Rhesus negatif yang ada di Asia. Ini artinya, Indonesia menjadi salah satu negara yang masyarakatnya didominasi dengan golongan darah Rhesus positif. Kapan tes darah untuk faktor Rh diperlukan? Faktor Rhesus Rh dapat diketahui dengan melakukan cek golongan darah. Sebenarnya, faktor Rh tidak berimbas langsung pada kesehatan. Namun, sangat penting untuk mengetahui rhesus Anda jika sedang hamil. Jika Anda tidak mengetahui faktor Rh Anda, mungkin Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ini sebelum hamil tes prenatal. Terlebih jika memang Anda sedang merencanakan kehamilan. Seorang ibu dengan Rh negatif yang mengandung bayi rhesus positif berisiko mengalami gangguan kesehatan yang akan menimpa anak Anda, terutama pada kehamilan kedua dan seterusnya. Jika hasil tes darah Anda menunjukkan faktor Rh positif, tidak ada tindak lanjut yang perlu dilakukan. Lain halnya ketika hasil Rh menyatakan Anda tidak memilikinya, alias negatif. Hasil tes faktor Rh Dalam masa awal kandungan, masalah kehamilan dapat muncul jika Rhesus Anda negatif, sedangkan bayi yang ada dalam kandungan Anda positif. Kondisi ini disebut dengan inkompatibilitas rhesus. Biasanya, darah Anda tidak bercampur dengan darah bayi Anda selama kehamilan. Namun, sejumlah kecil darah bayi Anda dapat bersentuhan dengan darah Anda selama persalinan atau jika Anda mengalami perdarahan. Pertemuan darah Anda yang berbeda rhesus dengan anak di dalam kandungan juga dapat terjadi jika terjadi trauma perut selama kehamilan. Dalam kondisi inkompatibilitas rhesus, tubuh Anda mungkin akan memproduksi protein yang disebut dengan antibodi Rh setelah terpapar sel darah merah bayi yang berbeda Rhesus. Antibodi tersebut mungkin tidak menjadi masalah selama kehamilan pertama. Namun, kondisi ini bisa saja berdampak buruk pada kehamilan selanjutnya. Jika bayi Anda berikutnya kembali Rh positif, antibodi ini dapat melewati plasenta dan merusak sel darah merah bayi. Kondisi ini dapat menyebabkan anemia yang mengancam jiwa, suatu kondisi di mana sel merah lebih cepat dihancurkan daripada digantikan oleh tubuh bayi. Jika Rh-, Anda mungkin perlu menjalani tes darah lagi, yaitu pemeriksaan antibodi, selama trimester pertama, selama minggu ke-28 kehamilan, dan saat melahirkan. Jika tubuh Anda belum mulai memproduksi antibodi Rh, kemungkinan Anda perlu suntikan produk darah yang disebut dengan Rh immunoglobulin. Sementara itu, jika bayi Anda lahir dengan Rh negatif, tidak perlu Anda tindak lanjut yang perlu dilakukan. Namun, jika bayi Anda lahir dengan Rh positif, Anda memerlukan suntikan lagi, segera setelah melahirkan. Jika tubuh Anda sudah memproduksi antibodi Rh, suntikan Rh immunoglobulin tidak akan membantu kondisi Anda. Dalam kasus ini, bayi Anda akan dipantau dengan ketat dan mungkin akan diberikan transfusi darah melalui tali pusat jika perlu. Padasistem golongan darah ABO hanya ada 4 golongan darah yaitu. A, B, AB dan 0. Golongan tersebut. berdasarkan atas ada atau tidak adanya antigen A dan antigen B. Dalam serum golongan 0 normal mengandung anti A dan anti B, serta golongan A hanya mengandung anti B, golongan B mengandung anti A dan golongan AB tidak mengandung baik anti A maupun anti B. Pada sistem Rh untuk kepentingan klinik cukup menentukan apakah seseorang negatif.
Apa itu tes golongan darah?Tes golongan darah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui golongan darah seseorang. Terdapat dua jenis penggolongan darah, yaitu sistem ABO dan sistem rhesus Rh.Penggolongan darah didasarkan pada jenis antigen yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Antigen adalah zat yang membantu tubuh dalam mengidentifikasi zat asing yang berpotensi membahayakan tubuh. Zat asing yang terdeteksi dalam tubuh akan dihancurkan oleh sistem ABOPada sistem ABO, golongan darah terdiri atas empat jenis berikutGolongan darah A yang memiliki antigen AGolongan darah B yang memiliki antigen BGolongan darah AB yang memiliki antigen A dan BGolongan darah O yang tidak memiliki antigen A maupun BSistem rhesusSedangkan pada sistem rhesus, golongan darah terdiri atas dua tipe di bawah iniRhesus positif Rh+Orang dengan rhesus positif memiliki antigen Rh di permukaan sel darah negatif Rh-Orang dengan rhesus negatif tidak memiliki antigen darah tanpa antigen yang tidak dimiliki oleh tubuh memasuki pembuluh darah, tubuh akan membentuk antibodi terhadap antigen tersebut. Darah ini akan dianggap sebagai benda asing dan sistem imun tubuh akan menghancurkan sel golongan darah penting dilakukan apabila pasien memerlukan transfusi darah atau berencana mendonorkan darahnya. Golongan darah pendonor yang tidak sesuai dengan golongan darah penerima resipien akan memicu terjadinya reaksi imun yang berbahaya bagi pasien. Oleh karena itu, tes ini diperlukan untuk tes golongan darah diperlukan? Tes golongan darah diperlukan sebelum transfusi darah atau mendonorkan darah. Cara mengetahui golongan darah ini juga dibutuhkan untuk memastikan pasien menerima jenis darah yang tepat selama atau setelah golongan darah pendonor dan resipien tidak cocok, penggumpalan darah serta penghancuran sel darah yang berbahaya dapat ini juga diperlukan bagi wanita hamil. Seorang ibu yang memiliki golongan darah rhesus negatif dan suami bergolongan darah rhesus positif kemungkinan melahirkan anak dengan golongan darah rhesus risiko reaksi imun ketika sel darah sang ibu menghancurkan sel darah bayinya karena dianggap sebagai benda asing. Kondisi ini dikenal dengan istilah inkompatibilitas rhesus. Oleh karena itu, obat bernama Rhogam perlu diberikan untuk mencegah terjadinya kondisi yang membutuhkan tes golongan darah?Tes golongan darah akan dilakukan pada pasien dengan beberapa kondisi berikutMemerlukan transfusi darahSedang hamilIngin mendonorkan darahAkan menjalani operasiAkan mendonorkan organ untuk transplantasiUntuk membantu proses hukum guna memeriksa identitas seseorang yang melakukan tindak pidanaUntuk menunjukkan hubungan keluargaApa saja persiapan untuk menjalani tes golongan darah?Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan pasien sebelum prosedur tes golongan darah dilakukan?Tes golongan darah dapat dilakukan di klinik, laboratorium, atau rumah sakit. Tenaga medis akan mengambil sampel darah dari tangan atau lengan pasien. Berikut prosedurnyaTenaga medis akan membersihkan area pengambilan darah dengan cairan antiseptik untuk membunuh atas pasien akan diikat oleh perban elastis agar aliran darah di lengan dapat vena ditemukan, darah kemudian diambil dengan menyuntikkan jarum steril ke pembuluh jumlah darah dirasa sudah cukup, jarum akan yang disuntik akan ditutup dengan dengan pengambilan darah memakai jarum suntik, sedikit sampel darah juga bisa diambil dari ujung jari pasien. Dengan ini, risiko nyeri pada lokasi tusukan bisa yang sudah diambil kemudian dicampur dengan antibodi dan reaksi yang terjadi akan diamati. Misalnya, apabila sel darah pasien menggumpal ketika dicampur dengan antibodi golongan darah A, berarti pasien memiliki golongan darah itu, sampel darah akan dicampur dengan antibodi rhesus. Jika sel darah pasien menggumpal ketika dicampur dengan antibodi rhesus, berarti pasien mempunyai rhesus apa hasil tes golongan darah?Hasil pemeriksaan ini adalah tipe golongan darah, baik ABO maupun rhesus. Berdasarkan tipe golongan darah ABO, hasil tes berupa golongan darah A, B, AB, atau O. Sedangkan berdasarkan golongan darah rhesus, hasil tes berupa rhesus positif atau saja yang perlu diperhatikan setelah tes golongan darah?Setelah menjalani tes, golongan darah dapat diketahui dalam beberapa menit. Pasien yang sudah mengetahui golongan darahnya bisa mendonorkan darah atau menerima transfusi darah dari pendonor dengan golongan darah yang cocok saja risiko tes golongan darah?Risiko yang dapat dialami saat pengambilan darah untuk tes golongan darah meliputiPingsan atau sensasi seperti ingin pingsanBanyak tusukan untuk melokalisir pembuluh darah venaPendarahanHematoma, yakni penumpukan darah di bawah kulitInfeksi karena adanya perlukaan di kulit, namun risikonya termasuk kecil
Sertasistem golongan darah rhesus merupakan terbesar kedua setelah sistem ABO, yang ditentukan berdasarkan keberadaan antigen D. Karena pentingnya mengetahui golongan darah dan rhesus sehingga perlu adanya pemeriksaan golongan darah dan rhesus siswa kelas X di SMA Negeri 11 Bengkulu Utara.Golongan darah dibedakan ke dalam beberapa jenis. Pembedaan ini penting dilakukan agar darah yang ditransfusikan tidak menimbulkan reaksi penolakan dari tubuh akibat perbedaan karakter masing-masing golongannya, terutama saat transfusi darah. Pemeriksaan golongan darah bisa dilakukan melalui tes darah. Golongan darah dibedakan menjadi empat tipe utama, yaitu A, B, AB, dan O. Penentuan golongan darah ini dilakukan berdasarkan jenis antigen yang terdapat di dalam darah, yaitu antigen A dan antigen B, serta antibodi yang dihasilkan untuk menghancurkan antigen tersebut. Berbagai Jenis dan Klasifikasi Golongan Darah Ada dua teknik yang umumnya digunakan untuk mengelompokkan darah, yaitu menggunakan sistem ABO dan rhesus. Berikut ini adalah pengelompokan golongan darah menggunakan sistem ABO Golongan darah A Orang dengan golongan darah A memiliki antigen A pada sel darah merahnya. Selain itu, orang dengan golongan darah A menghasilkan antibodi untuk melawan sel darah merah dengan antigen B. Golongan darah B Pemilik golongan darah B memiliki antigen A pada sel darah merahnya. Orang dengan golongan darah ini menghasilkan antibodi A untuk melawan sel darah merah dengan antigen A. Golongan darah AB Jika memiliki golongan darah AB, ini berarti pemiliknya memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Hal ini juga menandakan Anda tidak memiliki antibodi A dan B pada darah. Golongan darah O Orang yang memiliki golongan darah O tidak memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Namun, orang yang memiliki golongan darah O memproduksi antibodi A dan B di dalam darahnya. Selain klasifikasi golongan darah ABO, darah juga dapat diklasifikasikan kembali berdasarkan faktor rhesus yang dimiliki. Faktor rhesus adalah antigen atau protein yang ada di permukaan sel darah merah. Dalam sistem ini, golongan darah terbagi menjadi rhesus positif dan rhesus negatif. Jika sel darah merah memiliki faktor Rh, golongan darah Anda adalah Rh positif. Sebaliknya, golongan darah Anda dinyatakan Rh negatif bila tidak memiliki faktor Rh. Peran Golongan Darah dalam Transfusi Darah Pemilik golongan darah O sebelumnya dapat mendonorkan darah kepada orang dengan golongan darah A, B, AB, dan O, tetapi kini kondisi tersebut tidak dianjurkan. Hal ini karena golongan darah O tetap memiliki kemungkinan untuk menghasilkan reaksi transfusi darah, meskipun risiko tersebut tergolong kecil. Namun, tipe darah golongan O masih bisa digunakan sebagai transfusi darah untuk situasi darurat atau saat persediaan golongan darah dengan tipe yang sesuai tidak mencukupi. Berbeda dengan pemilik golongan darah O yang merupakan pendonor universal, orang dengan golongan darah AB merupakan penerima darah universal. Ini artinya orang dengan golongan darah AB bisa mendapatkan donor darah dari golongan darah A, B, AB, atau O. Hal ini dikarenakan pemilik golongan darah AB tidak memiliki antibodi A maupun B, sehingga tubuhnya tidak akan menghasilkan reaksi kekebalan tubuh ketika mendapatkan darah. Di sisi lain, orang yang memiliki Rh negatif bisa mendonorkan darah kepada orang yang memiliki status Rh negatif dan Rh positif. Namun, pendonor dengan Rh positif hanya bisa mendonorkan darah kepada orang dengan status Rh positif. Untuk penjelasan lebih lanjut, Anda bisa memerhatikan tabel berisi kecocokan antara sel darah merah pendonor dan penerima donor darah di bawah ini Tabel Kecocokan Sel Darah Merah Pendonor dan Penerima Penerima Pendonor O− O+ A− A+ B− B+ AB− AB+ O− Cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok O+ Cocok Cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok A− Cocok Tidak cocok Cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok A+ Cocok Cocok Cocok Cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok B− Cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok B+ Cocok Cocok Tidak cocok Tidak cocok Cocok Cocok Tidak cocok Tidak cocok AB− Cocok Tidak cocok Cocok Tidak cocok Cocok Tidak cocok Cocok Tidak cocok AB+ Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Donor dan Transfusi Plasma Darah Transfusi darah bisa dilakukan untuk memberikan sel darah merah, sel darah putih, trombosit, atau plasma darah. Transfusi plasma darah bisa dilakukan sebagai pengobatan penyakit tertentu, misalnya terapi plasma konvalesen untuk COVID-19. Berikut ini adalah tabel kecocokan plasma darah antara penerima dan pendonor Tabel Kecocokan Plasma Darah Penerima dan Pendonor Penerima Pendonor O A B AB O Cocok Cocok Cocok Cocok A Tidak cocok Cocok Tidak cocok Cocok B Tidak cocok Tidak cocok Cocok Cocok AB Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Cocok Mengetahui jenis darah, baik dari pendonor maupun penerima donor darah, sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi. Selain itu, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui rhesus darah bayi dalam kandungannya guna mencegah terjadinya inkompabilitas rhesus. Inkompabilitas rhesus adalah kondisi ketika rhesus ibu dan janin berbeda, sehingga tubuh ibu menghasilkan antibodi untuk menghancurkan darah janinnya. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa membahayakan bayi. Pengaruh Golongan Darah Orang Tua terhadap Anak Sebelumnya telah disebutkan bahwa golongan darah anak diwarisi dari gen kedua orang tua. Namun, perlu diingat bahwa golongan darah anak tidak selalu sama dengan ayah atau ibunya. Ada beberapa perpaduan golongan darah yang bisa menghasilkan jenis golongan darah berbeda. Berikut ini adalah golongan darah yang kemungkinan dimiliki oleh anak sesuai perpaduan jenis golongan darah Bila orang tua memiliki golongan darah O dan O, anak bisa memiliki golongan darah O. Bila orang tua memiliki golongan darah O dan A, anak bisa memiliki golongan darah O atau A. Bila orang tua memiliki golongan darah O dan B, anak bisa memiliki golongan darah O atau B. Bila orang tua memiliki golongan darah A dan A, anak bisa memiliki golongan darah O atau A. Bila orang tua memiliki golongan darah A dan B, anak bisa memiliki golongan darah O, A, B, atau AB. Bila orang tua memiliki golongan darah B dan B, anak bisa memiliki golongan darah O atau B. Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan O, anak bisa memiliki golongan darah A atau B. Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan A, anak bisa memiliki golongan darah A, B, atau AB. Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan B, anak bisa memiliki golongan darah A, B, atau AB. Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan AB, anak bisa memiliki golongan darah A, B, atau AB. Mengetahui jenis golongan darah dapat bermanfaat bagi Anda maupun orang lain yang membutuhkan transfusi darah, serta bagi ibu hamil untuk mengantisipasi gangguan pada janin. Jika Anda ingin mengetahui jenis golongan darah Anda, berkonsultasilah dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan golongan darah. ProgramStudi DIII Teknologi Bank Darah Stikes Rajekwesi Bojonegoro Jalan KHR. Moch Rosyid Km.05, Ngumpakdalem, Dander, Bojonegoro, Jawa Timur *Alamat korespondensi: fatianuraini88@ Submission: 8 April 2022, Tanggal Accepted : 8 Juni 2022) Kata Kunci : golongan darah, pemeriksaan, sistem ABO, Sistem rhesus Abstrak :
Deskripsi Pemeriksaan Golongan Darah & Tipe Rhesus Mengapa Periksa? Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan golongan darah ABO dan Rhesus Anda. Pemeriksaan ini penting ketika Anda membutuhkan transfusi darah atau komponen darah lainnya; ketika Anda melakukan donor darah ataupun organ, jaringan, atau sumsum tulang untuk transplantasi; sebelum atau selama kehamilan wanita untuk menentukan risiko ketidakcocokan Rhesus Rh dengan janin. Kapan Periksa? Sebagai proses skrining pranikah, ketika melakukan transfusi dan donor darah, jaringan organ, atau sumsum tulang. Parameter Pemeriksaan • Golongan Darah ABO • Golongan Darah Rhesus Persiapan untuk Pemeriksaan Tidak Puasa Lokasi Klinik Vaksinasi Vaxcorp Indonesiad0sd2u.