Previewthis quiz on Quizizz. AKU INGINOleh : Sapardi Djoko DamonoAku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abuAku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiadaKutipan puisi itu memiliki pengimajian tentang? T Dengarlah rintik hujan diluar jendela. Ia adalah getaran-getaran rinduku yang menua. Yang terkekalkan oleh batu-batu dihalaman rasa. Lihatlah rintik hujan diluar sana. Ia adalah benih-benih cintaku yang tiada. Yang jatuh dari langit-langit hati nestapa. Rasakanlah rintik hujan diluar jendela. Ia adalah tetes-tetes air mataku yang melanda. Yang basah membanjiri hati-hati manusia. 18 Agustus 2020Versi Audio Belum ada yang membacakan puisi ini, jadilah yang Puisi 3 BaitContoh Puisi 9 BarisPuisi diatas termasuk tema Puisi CintaPuisi lain kiriman Nurhasesi, Topan Wahyudi, Pras bisa anda telusuri, di beberapa tema Hujan Rasa Kamu merupakan contoh rima la-ua-sa-na-da-pa-la-da-ia- Mencintaiapi harus menjadi jilat. Mencintai cakrawala harus menebas jarak. Mencintaimu harus menjadi aku. Sajak-sajak Kecil Tentang Cinta ada dalam buku karya Sapardi berjudul Melipat Jarak. Buku yang terbit pada 2015 ini merangkup sejumlah karya Sapardi yang dibuat selama sepuluh tahun terakhir, atau dari 1995.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 104602 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d82775c2d1006ce • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Bait1 - mencintai angin harus menjadi suit. Bait 2 - mencintai air harus menjadi ricik. Bait 3 - mencintai gunung harus menjadi terjal. Bait 4 - mencintai api harus menjadi jilat. Bait 5 - mencintai cakrawala harus menebas jarak. Bait 6 - mencintaiMu (mu) harus menjadi aku. Di setiap pergantian bait pengarang menggunakan kata ‘harus menjadi
Daun-daun sangatlah rindang Dengan warna yang begitu hijau Sungguh sedap saat dipandang Rumah bagi burung berkicau Hutanku adalah kekayaan Pelindung bagi kehidupan Tempat margasatwa fauna Tumbuh dengan bergembira . . Oleh kieta Rani Maharani Puisi hutan merupakan puisi yang membicarakan tentang hutan dan berbagai hal berkaitan dengannya. Nusantara memiliki hutan. Memberikan berbagai kebaikan. Hutan merupakan paru-paru dunia. Darinya terserap karbondioksida. Sekaligus memberikan oksigen bagi hewan dan manusia. Fungsi hutan juga untuk menghindari bencana. Ketika hutan mulai gundul, maka banyak bencana yang menerpa. Banjir maupun kekeringan bisa terjadi karena hutan tidak terawat. Manusia menebang hutan demi keuntungan yang sebentar. Setelah itu mereka menanggung kerugian. Oleh karena itu kita harus melestarikan hutan. Jangan merusaknya. Dan yang lebih baik lagi adalah penghijauan. Penghijauan merupakan cara agar bumi yang rusak kembali menjadi indah. Kerusakan hutan bisa disebabkan juga karena kebakaran. Baik yang disengaja maupun yang tidak. Indonesia mengalami kebakaran hutan hampir setiap tahun. Kabut asap menjadi bencana yang lain. Kumpulan puisi tentang hutan ini merupakan bagian dari puisi tentang alam. Di bawah ini merupakan puisi tentang hutan terdiri dari 1 bait. Bisa juga disatukan menjadi beberapa bait. Perhatikan dengan seksama. Daun-daun gugur jatuh diterpa angin yang lalu Melayang di atas bumi Bersatu dengan akar-akar Hutan adalah rumah indah Bagi berbagai tumbuhan Di sanalah mereka tumbuh Lalu memberikan kesegaran Luas terbentang hutan Nusantara Menghijaukan wajah bumi Mengirimkan kesegaran udara Semoga hutanku tetap lestari Puisi Hutan 2 Bait Setelah membuat puisi tentang hutan yang terdiri dari 1 bait, sekarang membuat puisi 2 bait. Perhatikan setiap puisi di bawah ini. Ratapan Hutan Ranting-rantingku patah Daun-daunku meranggas Batang-batangku tumbang Hancur oleh para penebang Hewan-hewan berlarian Sungguh mereka ketakutan Rumahnya luluh lantak Dilanda oleh keserakahan Kicau Burung Di Rimba Kicau burung di rimba raya Terdengar setiap pagi Sungguh alam terasa sentosa Saat surya berseri-seri Mereka terbang bebas Dari dahan ke dahan lain Masuk di antara pepohonan Meramaikan hutan dengan kicauan Hutanku Tak Ada Lagi Hutan yang rindang tak ada lagi Sungai yang mengalir kini kering Kicauan burung semakin habis Hutangku kini tak berseri Jangan lagi engkau merusak Hingga gundul hutan rimba Bencana akan datang kelak Bila hutan ditebang semua. Puisi Hutanku Menangis Puisi tentang hutan di bawah ini merupakan puisi kesedihan. Penyebabnya adalah karena hutan semakin rusak. Dahulu hutan begitu luas. Sekarang hampir meranggas. Pohon-pohon besar berusia ratusan tahun, kini telah hilang. Selain itu kebakaran pun sering melanda. Atau bahkan masing-masing pemotong, menjadikan hutan semakin hilang. Mengapa Kau Tebangi Aku Mengapa engkau menebangiku Padahal aku melindungimu Memberimu udara segar Mencegah banjir melanda Apakah engkau tak mengerti Hanya sekedar berterima kasih Menjagaku agar tetap lestari Bukan membuatku menangis begini Hutanku Menangis Rantingku sudah patah semua Tubuhku telah lapuk Dimakan oleh usia Tapi bukan itu sedih Aku menangis karena tangan manusia Menggergaji ku semena-mena Membakar ku dimana saja Mengundang alam menjadi murka Tindakan mereka kasihan Pada diri mereka sendiri Jika tiba banjir bandang Barulah mereka menyesal Puisi Hutanku Terbakar Kebakaran hutan sering terjadi. Terutama di musim kemarau. Banyak orang yang membakar. Sehingga asap di mana-mana. Pemandangan berkabut. Sulit sekali untuk melihat. Engkau membakar hutan engkau memiliki perasaan Bagaimana dengan burung-burung Yang kehilangan sarangnya Engkau tak memikirkan Rusa rusa yang lari kepanasan Margasatwa bergelimpangan Tak memiliki daya kemampuan Semua itu karena ulah manusia Yang hatinya penuh dengan serakah Menghancurkan makhluk di bumi Demi keuntungan diri sendiri Kabut Asap Siapa lagi yang membakar Rimba raya Nusantara Tidakkah mereka memiliki akal Perbuatannya begitu durjana Menghirup udara begitu sesak Diliputi oleh kabut dan asap Hutan-hutan pun makin rusak Kehidupan ini tak lagi sehat Indonesia Berkabut Indonesia ini berkabut Oleh asap yang begitu bau Disebabkan kebakaran di hutan Yang dilakukan oleh sebagian insan Hutankupun menangis sedih Mengapa Nusantara jadi begini Membuang sembarangan kuntum api Merusak tatanan kehidupan ini Terbakar Paru-Paru Dunia Terbakarlah paru-paru dunia Digerogoti api menyala - nyala Daun-daun kering kerontang Pohon-pohon menjadi tumbang Alangkah sedih hati ini Melihat hutan terasa perih Mengapa Indonesia jadi begini Hutan hangus oleh api Mengapa orang membakar hutan Akibatnya tidak dipikirkan Pohon hewan bergelimpangan Dalam sedih menemui kematian Puisi Tentang Hutan Gundul Kerusakan alam salah satunya adalah hutan gundul. Karena hutan ditebang. Sebagiannya dijadikan kebun. Ada pula yang dirusak karena pertambangan. Hutan yang gundul sangat berbahaya. Karena bila hujan tiba datang banjir. Jika kemarau mengakibatkan kekeringan. Pohon-pohon yang hilang tak bisa menyimpan air. Itulah sebabnya datang bencana. Di bawah ini merupakan kumpulan puisi tentang hutan yang gundul. Puisi tentang hutan gundul Hutan yang rindang kini gersang Udara yang segar kini panas Pemandangan hijau kini hilang Tanah kering dan kerontang Burung-burung telah mati Rusa cantik telah tiada Rumah mereka dihancurkan Oleh tangan-tangan tak berperasaan Hutanku kini telah berganti Menjadi sesuatu menjulang tinggi Udara tetap bersih lagi Pemandangan tak lagi asri. Tak Seindah Dulu Hutan… Kata-kata Indah dahulu Ketika rindang dahan-dahan Tempat bermain si rusak cantik Juga burung yang berkicau Kini tak kulihat lagi Pemandangan yang begitu hijau Aku cium lagi Aroma khas dari pepohonan Manusia telah merusak hutan Membabat habis-habisnya Hingga tak tersisa lagi bekas Ketika hujan turun Mereka mengeluh tentang banjir Ketika kemarau tiba Mereka mengeluh tentang kekeringan Ketahuilah wahai manusia Jika hutan telah tiada Engkau akan menerima bencana Kekeringan dan kebanjiran Akan selalu menimpa Hutanku Hutanku Merindukanmu yang dahulu Yang hijau juga indah Sekarang engkau telah rusak Oleh ulah manusia Batang pohon ditebang Kini hutanku terlihat gersang Hutanku Yang Hilang Berapa luas menghampar Menghasilkan udara segar Tempat bagi kehidupan Margasatwa berkeliaran Di sanalah burung berkicauan Margasatwa menikmati kehidupan Berapa banyak ketakjuban Yang terkumpul di dalam hutan Namun.. Mesin mesin dihidupkan Alat berat di datangkan Dan hutan pun dihancurkan Di mana tempat bernaung Bagi hewan yang lemah Segalanya tampak gersang Hutan yang cantik telah hilang Hutan Hutan… Hijau dan menyegarkan Oksigen dia berikan Untuk hewan maupun insan Betapa sedih… Ini hutan tak lagi lestari Udara sejuk ini panas Tebak pohon telah meranggas Batang-batang digergaji Bergelimpangan amat Pedih Lalu dibakar dengan api Hutan pun hilang kini Puisi Penghijaun Hutan Yang rusak bisa diperbaiki. Begitu pula dengan hutan. Hutan merupakan sumber daya alam yang bisa diperbaharui. Kerusakan hutan bisa diperbaiki dengan reboisasi. Meskipun sangat lama, reboisasi penting kelas kehidupan manusia. Setelah kita membuat puisi tentang kebakaran hutan, hutan yang gundul, kerusakan alam, Sekarang saatnya untuk membuat puisi penghijauan. Saat kulihat hutan Yang sedikit mulai tergusur Suaranya dari alam Terdengar mendesir Pohon-pohon mulai berseru Agar kita turun kepadanya Menanam kembali yang telah ditebang Agar hijau seluruh hutan Penghijauan Ada tangan tak dikenal Yang merusak mencemarkan alam Menebang pohon-pohon di hutan Tanpa iba atau kasihan Kini terlihat sudah Bumi tak lagi asri Bencana pun datang melanda Menimpa makhluk yang tak berdosa Sadarlah wahai teman Mari kita menanam Lakukan program penghijauan Agar rupawan wajah sang alam

Tuliskanpuisi tentang polisi 3 bait setiap bait 4 baris - 26720262 sellacibinong2018 sellacibinong2018 06.02.2020 Puisi di atas adalah puisi bertema polisi dengan rima aabb. Puisi adalah karya sastra dari ungkapan isi hati penulis di

Berikut ini adalah puisi tentang hujan 2 bait dalam bentuk puisi pendek yang menceritakan tentang hujan dan hujan dalam puisi tak selamanya menceritakan tentang hujan yang turun akan tetapi puisi hujan juga terkadang bermakna kesedihan, seperti salah satu puisi hujan kesedihan karena galau yang dipublikasikan berkas berikut ini masing- masing judul puisi pendek tentang hujan yang dipublikasikan berkas puisi diantaranyaPuisi rinai hujanPuisi mencipta kenangDua judul puisi tentang hujan 2 bait dalam bentuk puisi pendek hujan yang yang mencerita hujan dan kegalauan hatiPuisi Pendek Tentang Hujan 2 BaitBagaimana cerita puisi hujan dalam puisi hujan 2 bait yang ditulis dalam puisi pendek hujan, selengkapnya disimak saja puisi bercerita tentang hujan dibawah HUJAN Karya Chumairoh Aksara KimyaHari ini terlalu sibukDengan menyeka air mata dukaDi bawah rinai air hujanHentikan langkahHari ini sangatlah sibukIngin lenakan segala cercaBukan maksud melupaNamun hanya sekadar tepikan asa yang berkecamuk di dadaSingapore, 12 Februari 2021Mencipta KenangKarya Chumairoh Aksara KimyaKali ini hujan tak lagi bersahabatGemuruhnya begitu angkuhTiada lagi rasà yang terciptaSemua berubah dingin merasuki sukmaTiada lagi hangat di rasàAku benci pada kisah laluTerguyur pahitnya kenangDilema tak berkesudahanSingapore, 04 Februari 2021 terdapatbait. b. terdapat baris. c. terdapat paragraf. 17. Puisi tentang “ Hujan.” Dengarkan dengan seksama! Hujan. Hujan, Hujan di mana-mana, Kamu telah belajar tentang puisi. Puisi tentang alam. Diskusikan bersama orang tuamu. Bagaimana cara menulis puisi? di 1 Bumi Kami2 Sebuah Pilihan3 Pelita Jingga4 Hujan Musim Semi5 Syair Sederhana6 Menepi Aku7 Tak Ada8 Jadilah Cipta Satu9 Nada Setia10 Menyapa Pagi11 Sajak Ilahi12 Bait Dalam Diam13 Terbungkus Aksara Dalam PenaShare thisRelated posts Silakan simak beberapa contoh puisi pendek yang bertema tentang bumi, pilihan, jingga, hujan, kesetiaan, dan lain sebagainya. Semoga dapat membantu kamu yang membutuhkan puisi pendek. Selamat membaca dan meresapi arti tiap bait atau barisnya. 1 Bumi Kami Bumi adalah kasih setia semesta. Bumi nafas Titian pijak kita. Bumi slalu memberi tanpa pamrih. Bumipun butuh jeda tuk sejenak mereda. Agar kembali lega dari sesaknya. Kepada bumi yang membumi. Melalui penjagaan peduli kasih bersama. Baca Juga Puisi Cinta Kasih Memeliharanya dengan kasih. Saling menyayangi lewati perjalanan dibumi. Agar bumipun kembali menjaga setiap makhluknya. Semoga bumi pertiwi lekas kembali pulih. 2 Sebuah Pilihan Pilihan atas dasar makna Pilihan ditudung senja Pilihan beraneka kisah Jejaknya yang menuai kisah Pilihan dalam peduli Pilihan dalam sabarnya hati Penantian itu jauh lebih berarti Istikharah hati dalam sujud kasih Menggenggamnya kepada Ilahi Mempertahankan atau melepaskan percikkannya yang singgah Teka-teki syahdu yang tercipta Sejumlah frasa menjaganya Sesuai alur yang dicipta semesta Mengungkapkan yang nyata terasa adakah itu hal yang salah? 3 Pelita Jingga Pagi ini aku ingat sesuatu Lalu aku pun mensyukuri dan tersipu Ya Rabb-Ku tiada yang tak kau percikkan kecuali tuk kebaikan Kebaikan bagi setiap kami hambamu Menyapa aku dari sini Lagi-lagi Ilahi menguji dengan caranya Pembentang jarak diantara ruang dan waktu Sajak hangat mencipta nurani Belalak mata menjadi genangan penantian hangat Menyapa pagi yang bermentari Pesonanya menyejukkan netra Sinarannya menghangatkan raga Nirwana teduh alam semesta Mengusir caruk maruknya sendu sedan menjelma Kebekuan itu sirna, pelita Jingga dibias senja Sang senja membalut seisi langit angkasa pirawa raya Elok netra menatapnya Pelita Jingga mewarnai rona langit Bersama bayangmu yang singgah Baca Juga Puisi Tentang Waktu Temani ku disisi rasa Seketika, berbagi kisah dan ceritanya Meski jarak menepis jumpa kita Meski jarak merundung jiwa Membentang dimiliaran senjanya Namun, bukankah langit yang kita tatap masih sama Ia tak pernah jeda menjarak ditatap kita Bukankah kala senja menyapa hangatnya yang dirasa pun masih seirama Meskipun kau berada dijarak yang terbentang jauh Dan aku berada di kediamanku menatap bayangmu dari rona jingga dan senja Kala menatap langit, apakah kau tau? Kusampaikan pesanku kepada langit dan senja Pada pelita Jingga, semoga ia menyampaikannya kejalan hatimu Bersama hari dan Illahi yang menjagamu 4 Hujan Musim Semi Musim semi penghujung hujan dini hari Sapaannya tak hanya menderasi guyur tanah bumi Dini hari memandang mu dari sini Rutinitas padatnya pun tetap memanggil mu dari sini Hujan musim semi, Mengguyur bumi dan juga hatiku Menggenggam rasa yang utuh Musim semi hujan dini hari teduh Aku mengingatmu.. Kembali hujan menyapa bumi dengan derasnya Membawa gemericik teduh di genangannya Membasahi pijak langkah Mengguyur nuansa hati yang kian tertumpuk rindu Dibasuh hujan di musim semi Sekedar menyeka hati merindu Hanya nada gemericiknya yang bermelodi terngiang merdu Dari permukaan tanah ia menetes dan mengalir Mendung kelabu itu kian mengabu Bersama tumpukkan rinduku Yang belum temu titik temu Menghiasi atap langit Hujan musim semi menghujani tanah bumi 5 Syair Sederhana Hingga detik aku merangkai aksara bertudung rindu ini Menggema disajak aku menepi dihari Tersudut diduduk sendiri Rasa dalam diam belum menemukan titiknya Belalak sayu kecoklatan dari bola mata berkaca-kaca Entah apa yang dirasakannya Memadukan kuas bercorak warna penghubung berjuta rasa Dalam lukisan hangat pagi bermentari Pena meracik dengan rangkaian katanya Perantara sekat rahasia rasa yang menjelma nyata Tak pandai ungkap kata hati Lewat isyarat bahasa hati ukirannya menari Meliuk dilingkar tali jemari Tiap untaian katanya sarayu tersurat Baca Juga Puisi Senandung Rindu Kini, seuntai syair sederhana menjadi senandung yang merasa Bak selancar terdesir angin Berlayar kepulau semilir Pada muara yang mengalir Dirakit sendu yang menjangkit Dalam bejana kusimpan rapih dan kukunci rapat deretan abjad sebuah nama Syair sederhana merekat dipena Ku titipkan sebuah nama kepada semesta 6 Menepi Aku Ijinkan aku bertanya Kepada langit yang bernafas Kepada bintang yang berkerlip Kepada bulan yang benderang Kepada desir semilir angin yang berhembus kencang Tentang hati yang menyala di nurani Nanti, saat kamu menyadari dan aku sudah menepi Menepikan semua rasa disisi Membungkam dalam nurani Karena memahami letak diri ini Jaga sahaja rasaku yang pernah ada untukmu ini Hanya tuk disampaikan kepada awan dilangitnya yang biru Hanya tuk disampaikan kepada tetesan linang ricik hujan Hanya tuk disampaikan kepada angan yang melanglang Hanya tuk disampaikan kepada Allah yang maha menghendaki 7 Tak Ada Tak ada yang sedang mencari Tak ada yang sedang menjauh Tak ada yang sedang merindui Tak ada yang sedang menghampiri Buih digulung sang ombak dini hari Kepada duduk tepi pantai yang lepas Tak ada yang hendak dituju Aku hanya ingin berbicara kepada hati Kepada peluk kasih sayang Allah Kepada luapan asa diteriak geriak ombak Kepada pantai yang lepas Meluapakan isak sejenak 8 Jadilah Cipta Satu Ada sebait makna Terkandung dalam baluran jiwa Cipta sebuah perjalanan rasa yang sederhana Ada sebuah dilema Dalam kemasan sang pujangga Yang menyibak memendam sebuah perjalanan tentang hati dan jiwa Ada yang bersembunyi Diam dalam aksara doa yang terjaga Jadilah cipta sebuah perjalanan rasa yang terpendam ditengah maknanya Ia ada di antara karang laut dasar hati Ia ada dalam setiap lembaran doa Ia ada dalam molekul-molekul terkecil di samudera Ia ada dalam dedaunan menghijau yang berklorofil Meresap ke pori-pori hati Jadilah cipta satu yang mengalir Menatap dalam nalar logika Menatap pada hati yang bersuara Tiada jeda dalam senandung doa Senantiasa terjaga dalam alunan cipta satu hati dan jiwa 9 Nada Setia Apa yang kau jaga, Apa yang kau yakini ada di nafas jiwa, Apa yang membuat mu melangkah, Pada dentingnya ruh yang bernyawa. Pada sepenggal terjal labirin kisah. Pada ujinya semesta. Setia dalam tutur lisankah, Atau menjaga setia penuh didalam jiwa. Setia itu tentang kita bersama Allah yang menjaga. Setia itu tutur hati kepada Ilahi. Setia itu ingat akan amanah. Setia yang sekata paham dalam perjuangan meniti hari bersama. Setia yang sejati tulus dari hati. Bukan sekedar menghampiri lalu berpaling pergi. Bukan hanya selewatan kata basa-basi, Namun lebih kepada saling menjaga hati dan pandangan diri. 10 Menyapa Pagi Pagi dalam teduh tasbih Berbisik lirih luruh dalam hari Pagi menyapa insani dibumi Akan tapak yang harus didaki Dari serambi yang mencermati Tumpukkan demi tumpukkan tanda kutip dini hari Abaikan sejenak, lekaskan yang tergerak Wahai pagi berkat sabda Ilahi Tak jeda mengucap asma Ilahi Pagi dengan seberkas mentari bercahaya Embun-embun dipelataran teduh menyapa pagi Menyeka dari balik tirai jendela Meracik sebaris nama dengan tariannya Pagi ucap syukur jiwa pada semesta Tak berjeda membasuh pilur dahaga, pun sumringah Dedaunan rimbun menghijau menyejukkan netra Nanti, cerita pagi ini Lengkapi berkas agar senantiasa terhubung dan tersusun rapi Nanti, cerita pagi ini Menyuarakan inspirasi lagunya pada pilihan hati yang tersembunyi 11 Sajak Ilahi Lirih menyebut sebaris nama Menggema disajak semesta Langit biru menatap dengan senyum cerahnya Langit biru seakan turut mengaminkan Menyaksikan yang tertanam dan terpupuk, namun belum tertunaikan Bahasa kalbu bertumbuh riuh Sajak Ilahi menjadi hantar pembasuh Bertumbuh tanpa pendiktean Biar Ilahi yang menuntaskan dengan caranya Dunia tak mengerti seberapa luas asa terpendam Lautan pun tak mengerti seberapa dalam geliak luruh asa yang terpendam Sajak Ilahi menjadi penghantar miliaran langit rasa Hening doa menyapa sang pemilik hati dan jiwa Gumpalan awan menggenggamnya dikediaman doa-doa yang terjaga Bersarang dalam do’a panjang nan bersahaja Bait-baitnya menjadi bumbu rasa peneduhan jiwa 12 Bait Dalam Diam Diam bukan berarti tak mengerti Biar pusara hati yang menjadi pemerhati Menyimpan perasaan dalam sepi Bertengger riak riuh, namun terasing ditengah ramainya hari Sejarah islami selalu setia menginspirasi Layaknya kisah Fatimah dan Ali Menyembunyikan sesuatu, Bait-bait rasa dalam tudung doa diamnya Merayu Rabb ku agar terhubung langsung pesannya kepadamu Bait-bait diam menjadi jeda Sebab ingin Rabb ku yang menyertainya Bait-bait diam menjadi pusat doa Biar Rabb ku menyampaikannya kedalam hatimu 13 Terbungkus Aksara Dalam Pena Tak hanya lisan yang menjadi pusat suara Tak hanya petikkan nada-nada indah, Yang menjadi pemerhatinya Sejumlah kisahnya terbungkus diinspirasi jiwa Sejumlah kisahnya terbungkus oleh aksara dalam pena Sejenak ia tersirat, Lalu tersurat mulai merangkai kata perkata sederhana yang menari Terbungkus aksara dalam pena Tak lantas sontak seluruhnya mampu terbaca Hanya degup jiwa yang mengerti, Yang mampu memahami narasi keseluruhannya Terbungkus aksara dalam pena Mengerti aku wahai jiwa yang memahami Aksara dalam pena menjadi perantara Terbaca dengan kacamata hati Kata itu tetap membungkam, Ia lantang terbungkus pena Perjalanan menuju menyisir cipta dan cita Berbagai gejolak lantunan kata dan rasa melebur menjadi satu dalam jiwa Setitik pengorbanan dikandung berkat Ilahi Pabila jejak semesta berpihak kepada liuk takdir kita Semoga ia yang tetap menjaga setianya Skenario semesta memang cukup unik dan terbingkai apik

Puisimerupakan bentuk karya sastra yang terikat oleh rima, irama dengan penyusunan bait serta barisnya yang tampak indah dan juga penuh dengan makna. Puisi Tentang Hujan Ketiga #3. Setetes Kenangan dalam Hujan. Karya: Tarisya Widya Safitria . Dulu. Saat semburat merah jingga nan elok.

Contoh Puisi Tentang Hujan 3 Bait - Mungkin karya puisi terbaru ini tak seindah puisi dari penyair-penyair ternama di dunia, tapi cukup untuk memberikan sedikit bahan hiburan. Puisi tentang hujan ini berjudul "hujan yang malang". Dari judulnya sepertinya menceritakan mengenai ketidakmampuan hujan dalam melakukan "sesuatu". Entah, apa yang ada, apa yang tidak mampu dilakukan sehingga dipilih judul yang seperti itu. Ataukah arti dari judul di atas bukan merupakan arti yang sebenarnya, mungkinkah hanya arti kiasan? Sangat mungkin, yang jelas dari sisi isi, puisi ini menggambarkan sebuah kisah kesedihan dan keperihan seseorang. Dari isi puisi ini penulis seolah ingin mengatakan, mengungkapkan dan menceritakan kepada kita bahwa ia mengalami sebuah penderitaan yang sangat dalam. Sebuah penderitaan yang mungkin sangat menyiksa coba digambarkan penulis dalam puisi tentang hujan tersebut. Pada bait-bait awal, dikisahkan bahwa hujan adalah sesuatu yang memiliki kekuatan sangat besar. Dari satu bait awal bahkan disampaikan bahwa hujan mampu "membinasakan". Kata "membinasakan" ini dipilih seolah hujan adalah sebuah alat penghancur yang sangat efektif. Tapi, pada kenyataannya, hujan sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa. Bahkan, kepada sang hujan yang digambarkan sebagai sesuatu yang super kuat sang penulis tidak mampu berharap banyak. Sama sekali, hujan tak mampu meringankan beban hati yang ada. Seperti sangat menegangkan, di lihat dari kalimat-kalimat awal. Tapi semua itu tidak akan bisa dilukiskan dengan jelas jika kita tidak memberikan atau meluangkan sedikit waktu untuk menikmati untaian kata nan indah tersebut. Lebih baik sekarang kita baca terlebih dahulu puisi tersebut selengkapnya di bawah ini. Hujan yang Malang By Kumpulan Puisi Terbaru Dari butir bening menggulung, menetes Menyapu bersih semua yang di angkasa Butir debu, asap, polusi Diterjang, dihempaskan ke bumi Hujan melarutkan semua karot yang mengambang Membenamkan semua kembali ke perut bumi Sesekali ia menghujamkan tombak Membinasakan mahluk yang mungkin berkeliaran di angkasa Baca juga Puisi patah hati koleksi terbaru lengkap Sesekali ia mengamukMenghasut bayu untuk menumbangkan pohon, menyapu rumahIa seolah ingin memastikan semua bersihDi angkasa, di kulit bumi punSeperti tak bisa satu pun yang mampu menghindarTak ada satu pun yang bisa selamatSemua tenggelam, menyerah terseret beningnyaKecuali rasa Hujan bahkan bisa menghancurkan batuan kokoh Mampu mengkaratkan baja sekalipun, meski berjuta tahun Tapi tidak dengan sesal ini Tapi tidak dengan perih ini Rasa sesal ini tak sekeras batu, mungkin Tapi hujan tak mampu mengikisnya sedikitpun Rasa perih ini tak sekuat baja, mungkin Tapi hujan tak mampu menyentuhnya Itulah, sebuah karya yang dibuat untuk menyampaikan sedikit gundah, sedikit resah. Sebuah karya yang seperti ditujukan untuk mengurai beban kepedihan. Apakah Contoh Puisi Tentang Hujan 3 Bait benar-benar dapat memenuhi harapan penulis. Apakah puisi terbaru di atas bisa menjadi hiburan bagi kita semua? Tergantung pada kita masing-masing, yang jelas, jika kita membutuhkan puisi lain kita bisa membaca puisi sejenis di bagian akhir tulisan ini.

15 "Saat rintik hujan turun membasahi bumi jangan sampai tetesan air matamu juga membasahi pipi, kamu harus tahu, bahwa air matamu jauh lebih berharga." 16. "Sebab setelah hujan selalu ada seseorang yang datang sebagai pelangi, dan memelukmu. Aku ingin orang itu selamanya." 17. S ada senja dibalik senyumu entah karena hujan atau aku ada kelabu dibalik matamu sepertinya karena hujan atau aku yang kutahu kau sekelabu asap sehitam kopi sepucat rembulan mungkin karena hujan atau aku 6 Februari 2015Versi Audio Belum ada yang membacakan puisi ini, jadilah yang Puisi 3 BaitContoh Puisi 12 BarisPuisi diatas termasuk tema Puisi CintaPuisi lain kiriman anonym, Suciani FS, anonym bisa anda telusuri, di beberapa tema Hujan merupakan contoh rima mu-an-ku-mu-an-ku-hu-ap-pi-an-an-ku- Majas: - personifikasi ( tubuhmu bercerita padaku tentang hujan), (dan tubuhmu telah menyerah), sehingga membuat pembaca lebih berfikir untuk menemukan arti dari puisi tersebut- Tubuh, dalam puisi ini diartikan sebagai kenangan. Tipografi : - terdiri dari 3 bait- Tiap bait terdiri dari 4 baris- Tiap baris terdiri dari 4-6 kata- Puisi tentang hujan atau puisi dengan tema hujan, bagaimana kata kata hujan dalam bait puisi saat hujan turun atau puisi cerita hujan yang dipublikasikan berkas lebih jelasnya bagaimana kisah hujan dalam bait-bait dua puisi cerita puisi hujan turunDisimak saja berikut ini deretan bait bait puisi hujan 2 bait dan puisi tentang hujan 3 bait dibawah MASIH TENTANG HUJANOleh. R. Galih WijayantiMasih tentang hujan semalamYang tiap tetes airnyaMembasahi dinding kalbuEntah mengapa hujan jadi begitu aneh untukkuAdakah yang ingin diterjemahkan hujan padaku?Mengapa dinginnya membuat aksaraku menjadi kakuAtau hujan memang datang membawa serpihan piluDari apa yang memang tak mungkin bagiku?PUISI CERITA HUJAN SEMALAMOleh. R. Galih WijayantiSemalam langit begitu gelapSemua larut dalam lelapTapi resahku yang mengendapMenarik kedua lutut untuk kudekapSemalam hujan begitu derasSuara-suara habis terlindasHanya senandung sepi yang mengerasDan daun-daun rindu yang jatuh meranggasSemalam hujan menghantar dinginPada bait-bait yang terbawa anginHening menusuk sebuah inginDan itu sesuatu yang tidaklah mungkinDemikianlah puisi tentang hujan baca juga puisi tentang hujan dan kenangan atau puisi tentang hujan di pagi hari telah diterbitkan sebelumnyaSemoga puisi tentang hujan dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis kata kata hujan di pagi hari islami atau puisi tentang hujan dan kerinduan. 2 TENTANG HUJAN Tidak juga basahnya tubuh yang membuat aku menggigil seperti ketika derumu memanggil. Hanya saja titik-titik air di kepalaku yang kau tabur kuterangi bait-bait puisi. Tapi untukku sendiri; denganmu aku tak berbagi 3/ Baiklah kalau kuizinkan sebentar kau berdiam.
puisi adalah bentuk sastra yang menggunakan bahasa dan rima untuk menyampaikan perasaan, pemikiran, atau pandangan penulis. Puisi pendek biasanya memiliki jumlah baris dan bait yang lebih sedikit dibandingkan puisi lain dan dapat dengan mudah diingat dan dipahami. Puisi pendek seringkali memiliki isi yang padat dan mengejutkan, dan bertujuan untuk memberikan impresi atau membuat pembaca Nyanyian AlamMatahari terbit di timur,Menyinari hari baru yang semangat baru, mari kita bertiup lembut,Meniupkan kebahagiaan yang kita terima dengan tangan bersinar terang,Menyinari malam yang kita merenung dan berpikir dalam HujanTurun hujan dengan derasnya,Menyirami bumi yang hati yang yang rindang bergoyang,Menari-nari dalam ritme keindahan alam yang hujan membisikkan,Menceritakan kisah dari pesan kepada Hujan TurunlahHujan turun, turun, turun,Menari-nari di atas kelembapan alam,Menyegarkan hati dan hujan, turunlah terus,Menyirami tanaman dan kehidupan baru,Menghadirkan kebahagiaan bagi berjoget bersama hujan,Menari-nari dengan riang suasana alam yang indah,Menyegarkan pikiran dan hujan, turunlah terus,Menjaga keindahan alam semangat hidup yang baru,Menghadirkan kebahagiaan bagi Puisi Sawah IndahSawah hijau, sawah rindang,Menghadirkan kebahagiaan,Daun-daun hijau, padi tumbuh,Menunjukkan berenang, burung berkicau,Menambah keindahan pemandangan,Petani bekerja, tanah subur,Menghasilkan hasil adalah harapan, sawah adalah nyawa,Menyediakan makan bagi rakyat,Sawah indah, sawah subur,Menjadi sumber beberapa contoh puisi pendek. Semoga bermanfaat untuk kamu semua.
3 Tentang Sahabatku Sahabatku kau bagaikan derasnya air hujan yang turun. 12 Puisi 3 Bait Tentang Sahabat. October 27, 2020 March 11, 2021. 10 Kumpulan Puisi Perpisahan untuk Seorang yang Telah Tiada. October 26, 2020 March 11, 2021. Kumpulan 15 Puisi Ibu untuk Hari Ibu yang Tersayang. PuisiPersahabatan 3 Bait. Contoh Puisi / Juli 6, 2022 Juli 6, 2022

3 Pada Suatu Hari Nanti. Pada suatu hari nanti, jasadku tak akan ada lagi, tapi dalam bait-bait sajak ini, kau tak akan kurelakan sendiri. Pada suatu hari nanti, suaraku tak terdengar lagi, tapi di antara larik-larik sajak ini. Kau akan tetap kusiasati, pada suatu hari nanti, impianku pun tak dikenal lagi, namun di sela-sela huruf sajak ini,

Apakahada puisi 3 baris? Terzina: sajak tiga seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas tiga baris. via. Puisi guru Ku karya siapa? Puisi-puisi karya Chairil Anwar masih sering dibacakan sampai saat ini. Salah satunya puisi tentang guru. Hari Guru Nasional 2021 akan jatuh pada hari Kamis, 25 November 2021. via Bait 3] Bila sampah penuhi sungai Banjir datang saat hujan Rumah kita terendam Barang-barang rusak semua. Contoh 3: Lingkungan Bersih, Lingkungan Sehat [Bait 1] Bukankah jika sampah berserakan Akan rusak keindahan Tidak sehat lingkungan Tak elok untuk dipandang. [Bait 2] Bukankah jika sampah berserakan Banyak penyakit yang akan datang Berikutbeberapa contoh puisi tentang hujan yang bisa kamu baca di kala senggang, menunggu hujan reda, atau sebagai referensi untuk. Semoga dapat membantu kamu yang membutuhkan puisi pendek. Puisi Tentang Pelangi Singkat Puisi Pelangi GUS POPOY Sudah penasaran mengenai contoh puisi tentang alam singkat? Puisi tentang hujan 5 bait.
\n\n\n\n \n \n\npuisi tentang hujan 3 bait

Tulislahpuisi tentang terjadinya hujan! SD. SMP. SMA SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; Tulislah puisi tentang terjadinya hujan! Tulislah puisi tentang terjadinya hujan! Pertanyaan. Tulislah puisi tentang terjadinya hujan! Mau

b Pada bait ke dua dan bait ke tiga, susunan tidak beraturan tetapi terkesan indah. Hal ini menggambarkan makna tersurat dalam kata lengkung pelangi pada bait kedua.Pada bait ketiga ketidakberaturan ini mewakili tarian burung-burung dan juga awah gunung berapi serta gelombang lautan.Jika kita amati, bentuk dari tarian dan juga gelombang laut adalah tidak PuisiGuru 2 Bait 27 June 2022. Produktivitas Tenaga Kerja Adalah 27 June 2022; Puisi Buat Ibu Tersayang 27 June 2022; Proses Pembuatan Benang Menjadi Kain 27 June 2022; Puisi Tanah Airku Tanah Yang Beragam 27 June 2022;
Kumpulanpuisi hujan untuk anak sd kami sudah merangkum beberapa hujan untuk anda. Baiklah kita coba membuat puisi tentang alam untuk anak anak khususnya kelas 2 sd. Layaknya puisi anak pada umumnya yang mudah dipahami dan diikuti dengan tema yang sangat cocok untuk anak seusianya. Namun keduanya memiliki sudut pandang yang berbeda.
2hptD.